Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Ayub 7:16

7:16 Aku jemu, aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya. Biarkanlah aku, karena hari-hariku hanya seperti hembusan nafas saja.

Ayub 6:28

6:28 Tetapi sekarang, berpalinglah kepadaku; aku tidak akan berdusta di hadapanmu.

Ayub 29:15

29:15 aku menjadi mata bagi orang buta, dan kaki bagi orang lumpuh;

Ayub 30:9

30:9 Tetapi sekarang aku menjadi sajak sindiran dan ejekan mereka.

Full Life: BIARKANLAH AKU.

Nas : Ayub 7:16

Ayub dengan jujur berbicara kepada Allah tentang rasa ketidakadilan, penolakan, dan keragu-raguan yang dialaminya. Ia bahkan berharap Allah akan membiarkannya (ayat Ayub 7:16-19), sekalipun pada saat lainnya ia mendambakan Allah berbicara kepadanya (Ayub 14:15; 23:3,5). Orang percaya yang sedang mengalami pencobaan dan penderitaan berat hendaknya mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka kepada Allah di dalam doa. Berbicara kepada Allah dari hati mengenai kepedihan dan kesedihan dengan sikap pasrah tidaklah salah. Hana mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan karena kesusahan dan sakit hati yang berat (1Sam 1:13-16). Yesus sendiri mempersembahkan "doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia" (Ibr 5:7), dan ketika hendak mati Ia mengalami kegelapan yang tak terlukiskan karena dipisahkan dari Allah (Mat 27:46).


Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Ayb 7:16 6:28 29:15 30:9
Copyright © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)